بسم الله الرحمن الرحيم
Mengajak
manusia ke jalan Allah ta’aala merupakan aktifitas yang sangat mulia.
Allah ta’aala menyebutnya sebagai ”ucapan yang paling baik”. Namun tidak
banyak muslim yang mau dan sanggup melakukannya.
Pada
umumnya seorang muslim dihalangi oleh seribu satu alasan untuk tidak
melakukannya. Ada alasan yang sangat umum yaitu ”nanti si non-muslim
tersinggung”. Itulah sebabnya Allah ta’aala membekali kita dengan
firmanNya: ”...dan berdebatlah (beradu argumenlah) dengan mereka dengan
cara yang baik.”(QS AnNahl ayat 125)
Seorang
muslim tatkala menyampaikan da’wah Islam harulah memiliki optimisme dan
harapan hanya kepada Allah subhaanahu wa ta’aala. Ia harus selalu
mengingat bahwa kewajibannya hanyalah menyampaikan. Adapun soal obyek
da’wahnya mau menerima atau tidak, maka ini bukan urusan si muslim. Soal
seseorang memperoleh hidayah atau tetap sesat sepenuhnya terserah Allah
subhaanahu wa ta’aala.
”
Sesungguhnya Rabbmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang
yang mendapat petunjuk.” (QS AnNahl ayat 125)
Hal lain yang juga harus selalu diingat oleh seorang muslim yang mengajak orang lain agar ikut jalan Allah ta’aala ialah: ”Jangan remehkan ucapan Anda.”
Siapa tahu, justru melalui lisan Anda seseorang memperoleh hidayah.
Anda tidak akan pernah tahu apakah ucapan Anda mendatangkan taufiq dan
hidayah Allah ta’aala sebelum Anda mencobanya..!
Ada
seorang kawan saya yang sewaktu lulus SMA pergi untuk kuliah ke luar
negeri. Saat ia pertama kali tiba di London kemampuan berbahasa
Inggrisnya masih belum lancar. Waktu itu sedang bulan Ramadhan.
Hari-hari pertama tiba di Inggris ia ikut sebuah bus Tour Wisata
keliling kota London. Saat datang waktu makan siang bus itu berhenti di
sebuah restoran dan semua turis turun untuk makan siang. Termasuk kawan
saya orang Indonesia muslim tersebut.
Semua
penumpang bus wisata makan di restoran tersebut kecuali kawan saya
karena ia sedang puasa. Maka ketika melihat ia tidak makan si Guide
(penunjuk jalan) seorang berkebangsaan Inggris mendekatinya dan
bertanya: ”Why aren’t you eating?” (Mengapa kamu tidak ikut makan?).
Dengan
bahasa Inggris yang terbatas iapun menjawab: ”I am Muslim. This is
Ramadhan. I am fasting.” (Saya seorang muslim. Ini bulan Ramadhan. Saya
sedang puasa)
Tiba-tiba
dengan nada mengejek si penunjuk jalan itupun berkata: ”Oh, rupanya
Anda datang dari sebuah negera muslim. Negara yang miskin sehingga kamu
tidak sanggup makan...”
Lalu
kawan kitapun menjadi marah dan tersinggung. Tapi bagaimana caranya
mengungkapkan kemarahan dalam suatu bahasa yang belum dikuasai? Akhirnya
ia hanya bisa berkata: ”Wait, one year... I will explain to you the
beauty of Islam…” (tunggulah satu tahun, nanti aku jelaskan padamu
indahnya ajaran Islam). Maksudnya ia ingin diberi kesempatan belajar
bahasa Inggris dahulu selama setahun, baru nanti ia akan jelaskan secara
panjang lebar apa itu sebenarnya ajaran Islam nan indah ini.
Sesudah
satu tahun kawan saya inipun memenuhi janjinya. Ia datangi si penunjuk
jalan untuk menjelaskan Islam kepadanya. Namun apa yang terjadi? Begitu
mereka berjumpa satu sama lain, tiba-tiba si guide orang Inggris ini
menyapa kawan kita : ”Assalaamu’alaikum, brother...!”
Maka kawan saya ini terkejut dan bertanya: ”Anda sudah masuk Islam?”
”Iya benar, saya sudah masuk Islam, ” kata si orang Inggris.
”Waduh, saya baru saja mau menjelaskan kepada Anda apa itu Islam, ” kata kawan saya.
”Anda terlambat, saudaraku...” kata si Inggris.
Maka si orang Indonesiapun bertanya: ”Bagaimana ceritanya Anda sampai memeluk Islam?”
”Saya
masuk Islam sejak Anda mengatakan ’I will explain to you the beauty of
Islam’... Maka sayapun bertanya-tanya apa memang di dalam Islam ada
keindahan? Saya selama ini hanya tahunya Islam itu identik dengan
terorisme dan segala yang hitam dan jelek.. Maka karena saya penasaran
sayapun belajar Islam. Dan alhamdulillah, saya mendapat hidayah dari
Allah ta'aala...”
Subhanallah...!
Maka, saudaraku, bersegeralah. Ajaklah teman kerja Anda, tetangga Anda
atau barangkali saudara Anda yang non-muslim ke dalam rahmat Allah
ta’aala... Jangan remehkan ucapan Anda. Siapa tahu lewat lisan Anda
Allah ta’aala akan limpahkan hidayah iman-Islam kepada seseorang.....
sumber eramuslim.com
0 komentar